Aliran Sesat Yang Menjadi Masalah Sosial di Indonesia

Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.

Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.

Secara umum, masalah-masalah sosial yang sering terjadi di indonesia dapat kita kategorikan menjadi 4 faktor, antara lain :

  1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
  2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
  3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
  4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.

Namun sekarang kita hanya akan membahas salah satunya safja yaitu faktor psikologis, khususnya tentang aliran sesat.

Ajaran sesat dalam bahasa Inggris: Heresy atau kadangkala ditulis dalam bahasa arab sebagai bid’ah بدعة yang secara harafiah berarti memulai, menurut saya pribadi adalah “pandangan atau teori mengenai keagamaan yang dianggap berlawanan atau bertentangan dengan ajaran agama yang dikatakan berhubungan dengan ajaran sesat tersebut.”. Dalam prakteknya selama ini terutama di indonesia, banyak sekali ajaran sesat yang berkembang dan tumbuh diantara masyarakat ind0nesia. Kebanyakan dari pengikutnya berasal dari kalangan menengah ke bawah yang tergiur masuk dalam suatu aliran sesat karena di iming-imingi kekayaan dan  kesejahteraan yang mereka pikir tidak dapat mereka dapatkan dari agama yang mereka anut selama hidup mereka.

Dalam keadaan tertekan beban ekonomi, tentu saja iman mereka dapat melemah dan tidak menutup kemungkinan mereka akan berpindah keyakinan hanya dengan di iming-imingi kekayaan semu yang belum tentu mereka bisa dapatkan. Masalah aliran sesat ini masuk ke dalam daftar masalah sosial yang cukup rumit mengingat ini adalah kemauan individunya sendiri yang dengan sadar memasuki aliran tersebut. Melihat sifat dasar orang indonesia yang mudah  terpengaruh ajakan yang menggiurkan, bukan tidak mungkin bahwa ajaran-ajaran sesat tersebut dapat berkembang pesat di indonesia.

Salah satu ajaran yang di anggap sesat yang berkembang sangat pesat adalah ajaran “al-qiyadah al- islamiyah” yang berkembang dan menjadi perbincangan publik sekitar tahun 2007-2008 lalu. Didirikan oleh Ahmad Mushadeq yang sekaligus mengakui dirinya adalah rasul/utusan allah.

Pengakuan tersebut jelas sangat menyulut amarah umat muslim yang percaya bahwa nabi muhammada merupakan Rasul / utusan allah yang terakhir dan agama islam merupakan agama yang peling sempurna.

Untuk mencegah lebih berkembangnnya ajaran sesat ini, MUI pun menyatakan secara resmi, bahwa ajaran ini SESAT dan orang yang akan dan masih mau mengikutinya akan berhadapan dengan hukum.

Ajaran-ajaran al-qiyadah al-islamiyah yang di anggap sesat dan menyimpang dari ajaran islam oleh MUI adalah sebagai berikut :

  1. Pengakuan Ahmad Mushadek sebagai pimpinan utama al-Qiyadah yang mendakwakan dirinya sebagai Rasul (utusan) Allah melalui wahyu yang ia klaim telah ia terima dari Allah SWT setelah menjalani pertapaan selama 40 hari 40 malam di sebuah gubuk di villanya yang berada di gunung Bundan Bogor. Selanjutnya Mushadek merubah syahadat menjadi “Asyhadu alla ilaha illa Allah, wa asyhadu anna al masih al maw’ud Rasulullah”. Ia menyebut dirinya sebagai “Al-Masih al-Maw’ud” yang berarti Nabi yang dijanjikan Allah akan muncul menjelang hari kiamat. Dalam salah satu hadis Nabi Muhammad SAW, nabi yang dimaksud adalah Nabi Isa Alaihi Salam. Dan dalam hadis yang lain disebut dengan al-Mahdi yang bertugas menghancurkan Dajjal.
  2. Ahmad Mushadek menganggap ajarannya adalah ajaran baru yang datang dari Allah dan belum final yang juga berperan untuk meluruskan ajaran nabi sebelumnya termasuk Muhammad SAW, sehingga Mushadek mengajarkan kepada para pengikutnya bahwa sholat, puasa Ramadhan, zakat, haji dan kewajiban-kewajiban lainnya adalah ibadah yang belum diwajibkan oleh Allah, sehingga tidak wajib dilaksanakan.

Dari ajaran-ajarannya tersebut sudah sangat jelas bahwa ajaran “al-qiyadah al-islamiyah” merupakan aliran sesat yang harus dan sangat wajib di hindari.

Kembali ke masalah “apakah ada kaitannya antara ajaran sesat seperti itu dengan masalah sosial masyarakat?”. Jelas saja ada, dan bukan lagi berkaitan namun ajaran sesat seperti itu ‘memang’ termasuk masalah sosial. Mengapa? karena bila ajaran sesat seperti itu dibiarkan berkembang dan hanya dianggap sebagai masalah agama dan bukan masalah sosial, maka suatu saat mungkin dapat terjadi pemberontakan dari ajaran tersebut agar mereka dapat diakui sebagai suatu agama dan menguasai indonesia.

Hal seperti itu pernah terjadi di Indonesia, yaitu kejadian G30S/PKI yang memakan banyak korban nyawa. pemberontakan yang dilakukan oleh PKI pada saat itu bertujuan agar PKI dapat menguasai pemerintahan indonesia dan komunisme dapat di terima menjadi ideologi dasar indonesia. Padahal komunisme jelas sangat bertentangan dengan butir pertama pancasila yaitu : “ketuhanan yang maha esa”.

Dengan terjadinya kejadian tersebut, maka sudah sepatutnya rakyat indonesia menutup diri dari ajaran-ajaran baru yang sesat seperti al-qiyadah al-islamiyah dan sebagainya. Namun, Bukan berarti menutup diri dari pengetahuan dan informasi-informasi yang dapat menambah pengetahuan kita. Kita boleh saja mempelajari tentang ajaran-ajaran seperti itu, namun harus dengan niat untuk memperkuat diri agar kita tidak terpengeruh ajaran-ajaran seperti itu.

Masalah sosial yang seperti ini adalah masalah yang sangat berbahaya kerena menyerang sektor psikologis yang bila kita telah terperdaya, maka sangat sulit kita lepas dari ajaran tersebut. Untuk itulah, saran yang saya dapat berikan agar kita tidak terperosok dalam jurang kesesatan adalah : memperkuat iman, memperbanyak ibadah, dan menanamkan rasa nasionalisme pada diri kita.

Demikianlah, semoga tulisan ini dapat berguna bagi para pembacanya, dan dapat menjadi renungan agar masalah sosial dalam masyarakat indonesia dapat kita tekan hingga titik nol.

wassalam

Mahasiswa : Wildan muliawan

NPM : 18110511

http://www.gunadarma.ac.id

sumber-sumber ;

http://organisasi.org/definisi-pengertian-masalah-sosial-dan-jenis-macam-masalah-sosial-dalam-masyarakat


http://id.wikipedia.org/wiki/Aliran_sesat


http://ansoriok.wordpress.com/tag/ahmad-mushadek/

sebagian besar lainnya merupakan asli ide saya pribadi

Published in: on September 26, 2010 at 5:24 am  Comments (1)  

The URI to TrackBack this entry is: https://wildanamakusa.wordpress.com/2010/09/26/20/trackback/

RSS feed for comments on this post.

One CommentTinggalkan komentar

  1. inilah akibatnya jika kita tidak punya Khilafah yang melindungi kita dari berbagai ancaman… ya udahlah…
    Jaga tauhid & sambut
    INDONESIA GO KHILAFAH
    “Begin The Revolution with Basmallah”


Tinggalkan komentar